Dengan mengetahui gejala serangan penggerek batang padi, jenis dan waktu serangannya maka pengendalian hama ini tidaklah sulit. Metode pengendalian hama penggerek batang padi yang dimaksud adalah Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang manggabungkan atau mengintegrasikan berbagai teknik pengendalian yang kompatibel dan berkesinambungan. Teknik pengendalian yang digunakan dalam PHT yaitu teknik pengendalian yang penerapannya bisa dilakukan sendiri-sendiri maupun bersamaan tergantung situasi pertanaman, tingkat serangan dan populasi musuh alami.
Metode Dan Teknik Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi
Teknik Budidaya (Cultural Practices)
Cara-cara yang dapat dilakukan dalam bercocok tanam padi untuk menghindari serangan hama penggerek batang, antara lain :
- Penggunaan varietas tahan
- Pengolahan tanah dan penggenangan
- Rotasi tanaman
- Sanitasi lahan
- Penentuan waktu tanam
Pengendalian Biologi (Biological Control)
Pengendalian secara biologi dengan menggunakan musuh alaminya, baik predator, parasitoid maupun virus/jamur patogenik. Contoh predator yang memakan kelompok telur adalah jangkrik, sedangkan yang memangsa ngengat penggerek adalah kelelawar dan laba-laba.
Pengendalian Fisik/Mekanik (Physical/Mecanical Control)
Teknik pengendalian ini cukup efektif untuk mencegah serangan penggerek batang padi. Pengendalian fisik.mekanik dilakukan oleh petani secara langsung maupun dengan alat (perangkap).
- Pemungutan kelompok telur
- Penggunaan perangkap
Pengendalian Kimiawi (Pesticide Control)
Pengendalian secara kimiawi atau dengan pestisida sebaiknya hanya dilakukan bila populasi serangga hama atau intensitas serangan penggerek batang telah melebihi ambang pengendalian. Pada tanaman padi dalam masa pertumbuhan (stadia vegetatif) penggunaan pestisida bila tingkat serangannya lebih dari 5%, sedangkan pada vase generatif jika intensitasnya 15% atau lebih.
- Tepat jenis
- Tepat sasaran
- Tepat waktu
- Tepat dosis
- Tepat cara / aplikasi
- Tepat harga
Gejala Serangan Dan Siklus Hidup Penggerek Batang Padi
Jenis - Jenis Serangga Penggerek batang Padi, Terbagi Menjadi 6 jenis, Yaitu
- Pengerek Batang Padi Bergaris ( Chilo supressalis)
- Pengerek Batang Padi Putih(Tryporyza innotata)
- Pengerek Batang Padi Kuning (Scirpopaga incertulas)
- Pengerek Batang Padi Merah Jambu (Sesamia inferen)
- Pengerek Batang Padi Berkepala Hitam (Chilo polychrysus)
- Pengerek Batang Padi Mata Bertungkai (Diopsis macropthalma)
Dari enam spesies tersebut hanya empat sepesies yang banyak ditemukan atau hama utama sebab, penggerek batang padi kepala hitam dan penggerek batang padi berkilat jarang ditemukan karena populasinya rendah. Setiap spesies penggerek batang padi memiliki sifat atau ciri yang berbeda dalam penyebaran dan bioekologi, namun hampir sama dalam cara menyerang atau menggerek tanaman padi serta kerusakan yang ditimbulkannya.
Siklus hidup penggerek batang padi adalah, terjadi kerusakan pada stadia vegetatif menyebabkan matinya pucuk ditengah dan disebut sundep. Akibat serangan penggerek batang padi pada stadia vegetatif tidak terlalu besar karena tanaman masih dapat mengkompensasi dengan membentuk anakan baru. Berdasarkan simulasi pada stadia vegetatif, tanaman masih sanggup mengkompensasi akibat kerusakan oleh penggerek sampai 30%. Gejala serangan pada stadia generatif menyebabkan malai muncul putih dan hampa yang disebut beluk Kerugian hasil yang disebabkan setiap persen gejala beluk berkisar 1-3% atau rata-rata 1,2%. Penggerek batang padi merupakan serangga hama pada pertanaman padi pada beragam ekosistem. Di Indonesia intensitas dan luas serangan penggerek batang berfluktuasi antar tahun, namun merupakan hama utama yang serangannya terluas diantara serangga hama padi.
0 Response to "Metode Pengendalian Penggerek Batang Padi Dan Gejala Serangan Pada Siklus Hidupnya"
Post a Comment