Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah

Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah

Cah Tani. Bawang merupakan istilah umum bagi sekelompok tumbuhan penting bagi kebutuhan manusia yang termasuk dalam genus Allium. Umbi, daun, atau bunga bawang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran atau sebagai rempah-rempah, tergantung bagaimana kita memandang dan memanfaatkannya.

Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering. Rempah merupakan barang dagangan paling berharga pada zaman prakolonial dimasa penjajahan dan salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku. Rempah-rempah ini pula yang menyebabkan Belanda kemudian menyusul ke Maluku, sementara itu, bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magellan telah lebih dahulu mencari jalan ke Timur melalui jalan lain yakni melewati samudera Pasifik dan akhirnya mendarat di pulau Luzon Filipina. Banyak rempah-rempah dulunya digunakan dalam pengobatan, tetapi sekarang ini berkurang.

Salah satu Cara yang paling umum dilakukan para petani bawang merah dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit bawang merah adalah dengan menggunakan pestisida secara berlebihan dengan meningkatkan takaran, frekuensi,jenis dan komposisi pestisida. Untuk mengatasi masalah tersebut,penerapan teknologi pengendalian hama terpadu merupakan alternatif yang tepat yaitu dengan mengkombinasikan beberapa cara pengendalian yang secara ekonomi, ekologi dan sosial dapat dipertanggung jawabkan. Tujuan dari konsep PHT (Pengendalian Hama Terpadu) adalah memperoleh hasil panen yang optimal dengan kualitas dan bermutu tinggi, biaya produksi yang rendah serta mempertimbangkan faktor ekologi dan kondisi sosial para petani. Untuk menerapkan PHT pada tanaman bawang merah dipekenalkan gejala serangan serta beberapa cara pengendalianya.

Berbagai Macam Hama Penyakit Atau Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Terpadu Pada Tanaman Bawang Merah 

  • Ulat bawang (Spodoptera exigua Hubner) 

Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah

Ulat bawang menyerang sejak pertumbuhan awal bawang (1-10 hst) hingga fase pemasakan umbi (51-65 hst). Ulat muda segera melubangi ujung daun kemudian masuk ke dalam daun bawang. Daun bawang kemudian terlihat bercak-bercak putih transparan.
Pengendalian

  1. Penanaman varietas toleran dan dengan kultur teknis yang lainnya (mangatur waktu tanam, penanaman serentak, pergiliran tanaman, dan dengan tumpang sari). Cara lain adalah dengan sanitasi, pengolahan tanah, pengelolaan air yang baik, dan mengatur jarak tanam.
  2. Pengumpulan ulat telur dan kelompok ulat secara mekanis, pemasangan lampu perangkap, penggunaan sungkup kain kasa, dan pemsangan kelambu sampai tanaman berumur 1 minggu sebelum tanam.
  3. Menggunaan agen hayati seperti NPV, Metarrhizium sp, dan Beauveria sp.
  4. Aplikasi pestisida kimia Di saat batas ambang populasi maksimal.
  • Penggorok daun bawang

Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah

Serangan berupa bintik-bintik putih akibat tusukan ovipositor dan berupa liang korokan larva yang berkelok-kelok. Serangan terjadi pada saat fase awal pertumbuhan sampa fase pematangan umbi. Pada serangan yang berat, hampir seluruh helaian daun penuh dengan korokan sehingga menjadi kering dan berwarna coklat seperti terbakar.
Pengendalian

  1. Penanaman varietas toleran, budidaya tanaman sehat, pergiliran tanaman dan penanaman tanaman perangkap, penggunaan mulsa plastik, dan pemasangan perangkap lalat.
  2. Penggunaan parasite Hemiptarsenus varicornis, Opius sp, Neochrysosharis sp, dan Asecodes sp.
  3. Aplikasi pestisida kimia Di saat batas ambang populasi maksimal.

Tata Cara Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah

Salah satu penyebab penurunan hasil pada budidaya bawang merah adalah karena penyakit Moler. Menurut Dr Suryo Wiyono, peneliti di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, penyakit moler atau inul disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Serangan fusarium mengganas di musim hujan saat kondisi lembap. Moler menyerang saat tanaman berumur 30 - 45 hari. Ciri khas serangannya: daun mengkerut dan melintir. Umbi membusuk sehingga lama-kelamaan tanaman mati.

Bila penyakit ini terbawa pada benih, gejala awal terlihat pada tanaman umur 5–10 hari setelah tanam. Jika penularan dari tanah, gejala tampak pada tanaman umur 3 minggu setelah tanam. Tanda adanya penyakit adalah tanaman menjadi cepat layu, akar tanaman busuk, tanaman terkulai seperti akan roboh, dan di dasar umbi lapis terlihat koloni jamur berwarna putih. Warna daun menjadi kuning dan bentuknya melengkung (moler). Tanaman kurus kekuningan dan busuk bagian pangkal serta sasaran serangan adalah bagian dasar dari umbi lapis. Daun bawang merah menguning dan terpelintir layu (moler) serta tanaman mudah tercabut karena pertumbuhan akar terganggu dan membusuk. Apabila umbi lapis dipotong membujur maka terlihat adanya pembusukan berawal dari dasar umbi meluas ke atas maupun ke samping.

  • Antraknosa (Colletotrichum gloesporioides)

Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah


Daun terlihat bercak putih dengan ukuran 1-2 mm kamudian melebar dan menjadi berwarna kehijauan. Tanaman mendadak mati, daun bawah rebah karena pangkal daun mengecil.
Pengendalian

  1. Mengatur waktu tanam yang tepat dan menggunakan benih dari indukan yang sehat.
  2. Sanitasi dan pembakaran sisa-sisa tanaman yang sakit
  3. Eradikasi selektif terhadap tanaman terserang jika hasil serangan ringan (<10%).
  • Penyakit moler (Fusarium oxysporum)

Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah

Daun menguning dan akar mudah dicabut, pada umbi terdapat cendawan berwarna keputih-putihan dan jika umbi dipotong membujur tampak ada pembusukan. Tanaman yang terserang daunnya mati dari ujung dengan cepat.
Pengendalian

  1. Menanam benih sehat
  2. Eradikasi selektif terhadap tanaman yang terserang
  3. Menggunakan agen hayati seperti Trichoderma sp dan Gliocladium sp dalam kompos yang diberikan dalam lubang tanam pada saat penanaman.
  • Bercak ungu atau trotol (Alternaria porii)

Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah


Terdapat bercak melekuk pada daun, berwarna putih atau kelabu. Pada serangan lanjutan bercak tampak menyerupai cincin, warna agak keunguan dengan tepi agak kemerahan atau keunguan yang dikelilingi zona kuning yang dapat meluas ke atas atau ke bawah bercak. Ujung daun menguning. Umbi tampak membusuk dan berair yang berwarna kuning atau merah kecoklatan. Seangan lanjut menyebabkan aringan umbi menjadi kering, berwarna gelap, dan bertekstur seperti kertas.
Pengendalian

Pengaturan waktu tanam, penggunaan benih sehat, pergiliran tanaman dengan non genus allium
Sanitasi dan pembakaran sisa-sisa tanaman sakit.



0 Response to "Organisme Pengganggu Tanaman Dan Pengendalian Hama Penyakit Bawang Merah"

Post a Comment