PENGENDALIAN WERENG DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

PENGENDALIAN WERENG DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

A. klasifikasi Wereng Hijau

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Subordo : Auchenorrhyncha
Infraordo          : Fulgoromorpha
Superfamili      : Fulgoroidea
Famili : Flatidae
Bangsa : Siphantini
Genus : Siphanta
Spesies : S. acuta 
Nama Ilmiah   : Siphanta acuta

Wereng adalah sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan anggota ordo Hemiptera ( kepik sejati ), subordo Fulgoromorpha, khususnya yang berukuran kecil. Selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya dari kelompok virus. Beberapa buku masih menggunakan nama Auchenorrhyncha untuk menyebut Fulgoromorpha.
Wereng memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungannya. Bahkan, suatu jenis wereng mampu menghasilkan keturunan yang tahan terhadap kondisi tertentu. Penggunaan satu jenis varietas secara terus menerus bisa menjadi salah satu faktor penyebab ledakan hama wereng. Untuk itu, pergiliran tanaman dan varietas perlu dilakukan untuk memutus rantai hidup wereng. Selain itu, penjarangan pada jarak tanam juga mampu mengurangi serangan hama wereng.
Ciri - Ciri:
• Wereng merupakan vektor dari beberapa penyakit tumbuhan, terutama fitoplasma yang hidup di floem tumbuhan dan ditularkan oleh wereng ketika menyerap nutrisi dari batang tumbuhan.
• Nimfa dari Fulgoroida memproduksi lilin dari kelenjar khusus di perut dan bagian tubuh lainnya. Lilin ini bersifat hidrofobik dari membantu menyembunyikan serangga dari pemangsa. Betina dewasa juga memproduksi lilin untuk melindungi telur.

B. Siklus hidup Wereng Hijau
    1.  Telur


PENGENDALIAN WERENG DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

Masa inkubasi telur antara 6 – 10 hari. Perkembangan 29º - 35ºC, dengan masa inkubasi 6,3 - 7,3 hari. Pada suhu yang lebih rendah masa inkubasi bertambah lama.Sebagian besar telur menetas diwaktu pagi antara pukul 06.00 sampai 12.00, namun pada suhu rendah (20ºC) waktu penetasan telur tersebar dari pagi sampai sore hati (Gallagher, 1991).

    2.  Nimfa


PENGENDALIAN WERENG DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

Nimfa N. virescens terdiri atas 5 instar yang berlangsung keseluruhannya selama 13-18 hari. Nimfa muda berwarna putih kekuningan.Setelah berganti kulit warnanya menjadi kuning atau hijau kekuningan hingga hijau terang. Setiap kali akan berganti kulit nimfa tidak aktif dan tetap pada tempatnya. Nimfa dari telur yang menetas akan segera bergerak menuju ke bagian atas tanaman dan berkumpul pada bagian bawah daun tua. Pada instar ke-2 dan seterusnya nimfa-nimfa tersebut merata pada daun padi. Pada tanaman yang layu nimfa berkumpul pada bagian pangkal pelepah daun (Hibino, 1987).

    3.  Imago


PENGENDALIAN WERENG DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

Wereng hijau menjadi dewasa pada waktu pagi. Imago jantan dan betina dapat hidup sampai 20 hari, imago wereng hijau mempunyai tanda pada sayap bagian bawah yang lebih hitam dibanding dengan yang lain. Wereng hijau betina dapat menghasilkan telur sampai 300 butir. Produksi telur wereng hijau yang tertinggi terjadi pada suhu antara 29º- 33º C, pada suhu 20º C imago betina mati sebelum bertelur, sedangkan pada suhu 35º C produksi telur rata-rata rendah karena masa imago leih pendek pada suhu itu (Fachruddin, 1980).

C. Gejala Serangan Dan Pencegahan Wereng Hijau Pada Tanaman Padi

PENGENDALIAN WERENG DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

Hama wereng hijau menyerang tanaman padi yg dipupuk dengan pupuk unsur nitrogen dosis tinggi (Pemupukan N berlebihan menyebab-kan tanaman menjadi lemah, mudah terserang wereng hijau sehingga memudahkan terjadi inveksi tungro) pada bagian pinggir daun dengan cara menghisap cairan tanaman padi. Gejala kerusakan yang ditimbulkan adalah tanaman menjadi kerdil, anakan yang dihasilkan berkurang dan daun berubah menjadi kuning hingga menjadi kering.
Untuk menghindari serangan yang lebih fatal pada tanaman padi dapat dilakukan dengan beberapa 2 cara, agar serangan wereng dapat di kendalikan seminimal mungkin sehingga kerugian pada petani dapat dihindari, yaitu Pengaturan pola tanam (tanam serentak, pergiliran tanaman yang bukan satu family dan pergiliran varietas), dan Penggunaan varietas yang tahan pada serangan wereng hijau.

terima kasih sudah berkunjung pada blog Cah Tani. ini semoga bermanfaat




5 Responses to "PENGENDALIAN WERENG DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI"