Panduan Sukses Budidaya Sayuran Sawi Hijau Untung Berlimpah

cara menanam sawi hijau di rumah

CahTani - Makan mie, baksu, gado-gado, oseng-oseng, tumis dan masaka lainnya tanpa sawi atau caisim bukan cesim, atau sosin terasa kurang lengkap. Tentu saja  manfaat sawi putih atau sawi hijau juga masih banyak digunakan untuk aneka masakan lain terlebih lagi leh masyarakat indonesia pada umumnya. Sehari-hari sayuran sawi dibutuhkan oleh konsumen dari bergabai kalangan contohnya bila kita pergi kepasar tradisional maka kita akan melihat begitu banyak para pedagang sayur dan konsumen saling tawar menawar untuk membeli sawi atau saling barter antara sawi dengan beberapa jenis sayuran seperti selada, kangkung, terung, tomat, atau bahkan bahan makanan pokok seperti beras. Tak heran bila pasar tradisional sangat mudah menyerap segala jenis sayuran yang ada di bumi nusantara, bukan hanya beberapa  jenis sayuran, akan tetapi segala jenis sayuran secara umum akan sangat mudah di serap dipasar tradisional. 

Sawi atau Caisin (Brassica sinensis L.) termasuk famili Brassicaceae, penciriannya di tandai dengan daunnya panjang, permukaan atas daun halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani indonesia dulu hanya mengenal tiga macam jenis sawi saja yang dibudidayakan yaitu sawi putih, sawi hijau, sawi huma, akan tetapi di masa sekarang dengan kemajuan teknologi pembenihan, konsumen lebih banyak mengenal jenis caisin atau sawi dengan banyak sebutan atau nama seperti, sawi bakso, sawi jabung, sawi asin, sawi huma, sawi keriting, sawi monumen, dan masih banyak lagi jenis yang lainnya.

Sawi yang telah di olah atau yang belum (sebagai lalapan) juga memiliki kandungan zat gizi yang beraneka ragam, yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Setelah saya kesana kemari berkeliling hingga capek dan haus, kita minum es dulu ya....!!!! Kami memutuskan mengikut pada daftar komposisi makanan yang diterbitkan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. Komposisi zat gizi yang terkandung dalam setiap 100 g berat basah sawi dapat kalian lihat pada bagian bawah ini.

- Protein (g) 2,3
- Lemak (g) 0,3
- Karbohidrat (g) 4,0
- Ca (mg) 220,0
- P (mg) 38,0
- Fe (mg) 2,9
- Vitamin A (mg) 1.940,0
- Vitamin B (mg) 0,09
- Vitamin C (mg) 102
Sumber Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI. 1979, di tahun tersebut penngunaan pestisida belumlah separah dan seexstrim seperti yang sekarang terjadi, karena pengunaan pertisida masih sedikit. Selain itu pemerintah masih membatasi dan masih adanya ketakutan para petani terhadap dampak negatif dari bahan aktif pertisida bagi lingkungan, hewab dan kesehatan manusia. 

Sawi tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi pertumbuhan dan produksi sawi yang ditanam lebih baik di dataran tinggi. Biasanya dibudidayakan di daerah ketinggian 100-500 m dpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik. , Derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhan tanaman sawi berkisar antara 6-7. Sebagian besar daerah-daerah di indonesia (Seperti bandung, bogor, atau liwa) memenuhi syarat ketinggian tersebut, dalam artian dapat di tanami sawi. 

6 Langkah Sukses Budidaya Sawi Hijau Di Lahan Persawahan Semi Organik

Budidaya Sawi Sistem Hidroponik
  • Benih 
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani karena benih yang baik akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang bagus. Kebutuhan benih 650 gr/ha, bila benih hasil pananaman sendiri maka tanaman Persemaian yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun. 
  • Pembibitan
Sebelum benih disebar, terlebih dahulu direndam dengan larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama +2 jam. Selanjutnya benih disebar merata pada bedengan persemaian dan di usahakan jangan sampai bertumpuk, dengan media semai setebal +7 cm dan disiram air bersih untuk menjaga kelembaban tanah. Media semai dibuat dari campuran pupuk organik dan tanah yang telah dihaluskan dengan perbandingan 1 : 1. Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai di usahakan jangan terlalu tebah yang terpenting benih sawi tertutup secara merata, selanjutnya ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan dari pelepah pisang atau paranet dan di beri pagar pada sekitar bedengan untuk menghindari dari gangguan binatan atau anak-nak kecil yang sedang bermain.
  • Persiapan Lahan Pengolahan
Lahan terlebih dahulu diolah dengan cangkul atau dibajak sedalam 20-30 cm supaya gembur, dibersihkan dari sisa-sisa akar, ranting kayu, rumput, sampat dan dedaunan. Setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Bedengan sebaiknya dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan +30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite 2-4 minggu sebelum tanam dengan dosis 1,5 t/ha.
  • Cara Pemupukan Sayur Sawi
Kebutuhan pupuk tanaman sawi dapat dilakukan tiga hari sebelum tanam yaitu diberikan pupuk organik (pupuk kandang atau pupuk hijau) dengan dosis 2 - 4 kg/m2 sebagai pupuk dasar. Dua minggu setelah tanam di lakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15 gr/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea dapat diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan di samping barisan tanaman, alangkah baiknya pemupukan dilakukan dengan cara di buatkan lubang/ditugal, kemudian ditimbun dengan  tanah. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam, di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman/hektar, atau kesuburan tanah. 
  • Penanaman
Penanaman Bibit umur 2-3 minggu setelah semai atau telah berdaun 4-5 helai, dipindahkan pada lubang tanam yang telah disediakan dan sebelumnya telah diberi pupuk dasar dengan jarak tanam 20x20 cm atau sistem baris dengan jarak 15x10-15 cm. Penanaman dilakukan pada pagi hari atau pada sore hari, ini di maksudkan untuk menekan terjadinya respirasi secara berlebihan. Jika ada bibit yang tidak tumbuh, layu atau mati, segera lakukan penyulaman, yaitu tindakan penggantian tanaman dengan tanaman baru agar pertumbuhannya serentak. 
  • Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dilalkukan dari awal sampai panen, dengan dmikian kita akan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang kita budidayakan, adapun pemeliharaan tanaman meliputi dari :
  • Pemeliharaan Pada musim kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman tanaman, penyiraman ini dilakukan dari awal sampai panen. 
  • Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi gulma, bila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan. 
  • Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) Untuk mencegah hama dan penyakit yang perlu diperhatikan adalah sanitasi dan drainase lahan. OPT utama adalah ulat daun kubis (Plutella xylostella). Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausuma sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Penggunaan pestisida tidak dianjukan, apabila populasi OPT masih dapat di kendalikan. Jika terpaksa menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang aman dan mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan baik benar pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

Panen Dan Pasca Panen

Kini tiba pada bagian yang ditunggu-tunggu oleh para petani, yaitu panen sawi, dengan susah payah kita telah merawat tanaman kita dengan harapan bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal. Panen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
  • Mencabut seluruh tanaman beserta akarnya, 
  • Memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah. 
Umur panen sawi +40 hari setelah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Penanganan Pasca Panen Tanaman yang baru dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak cepat layu dengan cara diperciki air. Selanjutnya lakukan sortasi untuk memisahkan bagian tanaman yang tua, busuk atau sakit. Penyimpanan bisa menggunakan wadah berupa keranjang bambu, plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara.

Dikarenakan penulis sudak capek mengetik dan ternyata kupi susunya sudah habis, kita sudahi dulu artikel untuk hari ini, jangan bosan-bosan untuk selalu berkunjung dan membaca artikelnya.
Terima kasih telah berkunjung di CahTani, sesungguhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan ini. Mohon aran dan masukannya sebagai cara untuk lebih membangun kreatifitas penulis. 

0 Response to "Panduan Sukses Budidaya Sayuran Sawi Hijau Untung Berlimpah"

Post a Comment