Berikut Ini Klasifikasinya Secara ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : A. graveolens
Nama Ilmiah : Apium graveolens
Seledri (Apium graveolens L. Dulce) termasuk dalam famili Umbelliferae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digunakan untuk penyedap makanan dan penghias hidangan. Biji seledri juga digunakan sebagai bumbu dan penyedap. Ekstrak minyak bijinya berkasiat sebagai obat.
Budidaya seledri sangat baik di dataran tinggi 1000-1200 m dpl, juga bisa di dataran rendah dengan memberi naungan berupa at p alang-alang atau jerami, atap berfungsi sebagai penahan sinar matahari dan menjaga kelembaban. Seledri kurang tahan hujan oleh karena itu curah hujan optimum berkisar 60-100 mm/bulan. Tanaman seledri dapat dibagi menjadi seledri tangkai, seledri umbi dan seledri daun.
Morfologi Tanaman Seledri
- Akar Tanaman seledri memiliki sistem perakaran tunggang yang tumbuh tegak ke dalam tanah sedalam 30 cm dan akar serabut yang tumbuh menyebar hingga radius 5-9 cm. Akar seledri berfungsi untuk menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah serta menopang berdirinya tanaman di atas tanah.
- Batang seledri berbentuk persegi namun tidak berkayu, beruas-ruas, dan bercabang banyak. Pangkal batang berwarna putih.
- Daun seledri berwarna hijau muda sampai tua, bentuknya menyirip ganjil, tepi daun beringgit, ujung daun meruncing, dan helai daun tipis. Rata-rata daun berukuran panjang dan lebar sekitar 2-7’5 x 2,5 cm, daun memiliki tangkai dengan panjang 1-2,7 cm.
Tahapan Proses Pembudidayan Sayuran Seledri Yang Punya Banyak Manfaat
- Bahan Yang di Pakai Sebagai Benih
Pembuata bibit seledri dapat diperbanyak dengan dua cara yaitu secara generatif dengan biji atau vegetatif dengan anakan. Untuk tujuan komersil tanaman seledri dapat diperbanyak dengan biji karna lebih mudah di lakukan. Benih berasal dari varietas unggul, sehat, daya tumbuh baik, tahan terhadap OPT dan HPT dengan daya kecambah rata - rata > 90%.
- Proses Pengolahan Lahan Atau Tanah
Tanaman Seledri menghendaki lahan ideal adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, mampu menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5-6,5. Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm biarkan selama 15 hari, jika pH tanah kurang dari 6.5 campurkan kapur pertanian atau dolomit dengan tanah yang sudah di olahan, dosis kapur 1-2 ton/ha tergantung pH tanah dan jumlah Alumunium di dalam tanah, pemberian 2-3 minggu sebelum tanam. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan diberi naungan berupa daun alang-alang atau daun jerami dengan kisaran tinggi 1-1,5 m.
- Persemaian Bibit Seledri
Benih seledri disemai pada bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm, sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1% selama +2 jam, kemudian dikeringkan. Taburkan secara merata benih seledri dan kemudian tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan sampai lembab. Untuk menjaga kelembaban, persemaian ditutup dengan daun alang-alang atau daun jerami dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah telah tumbuh. Setelah bibit seledri tumbuh dapat dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang atau plastik polybag dengan media yang sama.
- Cara Penanaman Seledri
Setelah berumur sekirat 40 hari atau telah berdaun 3-4 helai cabut bibit seledri yang sehat sampai dengan akarnya, potong sebagian akar, selanjutnya akar direndam kedalam larutan pestisida jenis Benlate atau Derosol pada konsentrasi 50% sekitar 15 menit. Kemudian pindahkan bibit seledri pada bedengan yang telah dipersiapkan, satu bibit per lobang tanam, dengan jarak tanam 25x30 cm, 20x20 cm atau 15x20 cm (tergantung varietas) dan padatkan tanah disekitar batang. Siram bedengan sampai lembab.
- Pemeliharaan Tanaman Setelah Tanam
Jika ada tanaman yang mati lakukan penyulaman 7-15 hari setelah tanam. Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan peng gemburan tanah pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam,
penyiangan berikutnya disesuaikan dengan keadaan gulma. Di awal masa pertumbuhan, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, berikutnya dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu tergantung cuaca. Tanah tidak boleh kekeringan atau tergenang air (becek).
- Dosis Dan Cara Pemupukan
Pupuk dasar diberikan 3 hari sebelum tanam, yaitu pupuk organik dengan dosis 4 kg/m2, diaduk dengan tanah permukaan bedengan. Pada umur 2 minggu setelah tanam berikan pupuk N 300
kg, P2O5 75 kg dan K2O 250 kg/ha secara larikan dibarisan tanaman. Pupuk susulan berikutnya arutkan 2-3 kg pupuk NPK Mutiara dalam 200 liter air dan berikan secara kocor diantara barisan tanaman, hal ini dapat dilaku kan selama tanaman masih produktif dengan interval 7 hari satu kali pemberian.Dapat juga diberikan pupuk cair dengan dosis 0,3 ml/m 2 yang dimulai pada umur 3 minggu setelah tanam dengan interval 10 hari satu kali.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
- Pengendalian Hama Dan Penyakit Yang Sering muncul
utama seperti: ulat tanah, keong, kutu daun tungau. Hama dapat dihilangkan secara mekanik yaitu dipungut dengan tangan. Penyakit yang sering menyerang tanaman bercak cercospora, bercak septoria, virus aster yellow. Pengendalian dilakukan mulai dari pesemaian hingga panen. Jika terpaksa harus menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Penanganan Panen dan Pasca Panen Sayuran Seledri Dengan Berbagai Olahan
Tanaman seledri dapat dipanen setelah berumur 40 sampai dengan 150 hari setelah tanam (tergantung varietas). Saledri daun dipanen 4-8 hari sekali. Seledri potong dipanen dengan memotong tanaman pada pangkal batang secara periodik sampai pertumbuhan anakan berkurang. Seledri umbi ipanen dengan memetik daun-daunnya dan dilakukan secara periodik sampai tanaman kurang produktif. Hasil panen diseleksi dengan cara membuang tangkai daun yang cacat atau terserang hama. Untuk membersihkan dari kotoran/tanah dan residu pestisida, seledri dicuci dengan air mengalir atau disemprot kemudian tiriskan di rak - rak. Sortasi perlu dilakukan terutama jika seledri akan dipasarkan di swalayan atau untuk eksport. Sortasi dilakukan berdasarkan ukuran dan jenis yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar. Seledri diikat dengan ikatan plastik pada berat tertentu yang disesuaikan dengan permintaan pasar
0 Response to "Budidaya Tanaman Berikut Kandungan Dan Manfaat Serta Efek Samping Olahan Daunnya"
Post a Comment