TIPS DAN CARA BUDIDAYA LADA AGAR CEPAT BERBUAH


Lada (Piper ningrum Linn) merupakan salah satu  jenis tanaman rempah penting nusantara bahkan negara-negara eropa banyak mencari lada indonesia, lada menjadi komoditas yang tidak bisa digantikan dengan komoditas lainnya bahkan mampu menyubangkan devisa negara cukup besar sub sektor perkebunan selain dari karet, kelapa sawit, kelapa, kakao, dan kopi. Dari tahun ketahun perkembangan tanaman lada semakin meningkat seiring dengan harga yang cukup tinggi dan juga didukung dengan perdagangan bebas antar negara.

Dengan penerapan budidaya lada yang baik dan benar diharapkan akan terwujud usaha agribisnis lada berkelanjutan, ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi. Konsumen lada dari waktu kewaktu terus meningkat. Dalam perdagangan internasional standard keamanan pangan ditingkatkan, konsumen semakin ketat, oleh sebab itu kebersihan/higienis produk lada harus dijaga mulai dari cara budidaya, perawatan,  panen, dan pasca panen hingga sampai ketangan konsumen.





Langkah-langkah apa yang harus diperhatihan agar tanaman lada kita dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

1.    Lahan.

Tanaman lada tumbuh baik pada ketinggian 1000 M diatas permukaan laut dengan karakteristik tanah agak asam, berpasir seperti latosol, lateritik podsolik dengan ketebalan tanah lebih dari 1 meter dan kisaran pH 5,5-6,5. Curah  hujan sepanjang tahun antara 2000-3000 mm/tahun dan musim kemarau yang cukup untuk merangsang pembentukan bunga, dengan drainase yang baik sehingga tidak ada air yang tergenang. kelembapan udara secara umum lebih dari 70% dengan kisaran suhu antara 250C-350C.

Penambahan bahan organik seperti kompos, pupuk hijau atau adanya penutup tanah diantara tanaman lada dapat memperbaiki struktur tanah dan berfungsi untuk konsevasi lahan dan air tanah. Penyiangan secara manual (dengan tangan) dilakukan terbatas di sekeliling tanaman lada, hindari penggunaan herbisida.

2.    Bibit.

Penentuan varietas tanaman lada yang akan ditanam harus berdasarkan produk yang akan dihasilkan (lada putih atau lada hitam). Sumber bahan tanaman yang paling baik berasal dari setek/sulur panjat (3-5 buku) yang tidak terlalu tua tapi sudah berkayu, bahan tanam/setek diambil dari tanaman yang sehat (bebas serangan hama dan penyakit) dengan produktivitas tinggi. Jangan mengambil bahan tanaman dari kebun lada yang telah ada gejala penyakit yang disebabkan oleh virus.



Media untuk pembibitan stek pendek (satu buku berdaun tunggal)  adalah campuran tanah, pasir dan bahan organik dengan perbandingan 2:1:1 atau 1:1:1. Sebaiknya diseterilkan terlebih dahulu dengan cara sterilisasi uap atau didiamkan selama 1 bulan sampai tumbuh rumput dalam polybag dan diberi naungan agar tidak terkena sinar matahari langsung bila perlu diberi pengaman jaring/net untuk menghindari dari serangan hama pengganggu.

3.    Jarak tanam.

-    Jarak tanam lada yang direkomendasikan adalah 2,5 X 2,5 M (1600 tanaman/Ha) atau 3,0 X 3,0 m (1100 tanaman/Ha)
-    Ukuran lubang tanaman lada adalah 45 cm X 45 cm X 45 cm sampai 60 cm X 60 cm X 60 cm (panjang X lebar X dalam). Tanah galian dibiarkan terbuka (kena sinar matahari) minimal selama 40 hari sebelum tanam, aplikasi dolomit dapat dilakukan bila diperlukan.
-    Tajar/tanaman panjat lada dianjurkan menggunakan tanaman hidup seperti gamal (Gliricida spp.), dadap, randu, atau jenis tanaman lain yang mempunyai sifat cepat tumbuh, batangnya kasar dan kulit batangnya tidak mudah lepas serta mempunyai sistem perakaran yang dalam.



-   
4.    Penanaman bibit.

Sebelum bibit lada ditanam, plastik polybag harus dibuka dan dibuang. Bibit lada yang telah berakar dan tumbuh menjadi 5-7 buku ditanam dengan cara diletakkan miring mengarah ketajar, 3-4 buku bagian pangkal (tanpa daun) dibenamkan mengarah ketajar sedang sisanya 2-3 buku (berdaun/bagian atas) di sandarkan dan diikat pada tajar, tanah disekelilingnya dipadatkan. Hal serupa dilakukan apabila menggunakan bahan tanam setek panjang (3-5 buku) yang diakarkan terlebih dahulu.



Bibit yang baru ditanam diberi pelindung/naungan agar terlindung dari sinar matahari, bahan untuk naungan dapat berupa daun alang-alang atau lainnya yang mudah diperoleh, naungan dibuka/diangkat apabila tanaman lada telah kuat. Pada daerah dengan curah hujan rendah penyiraman bibit lada yang baru ditanam perlu dilakukan selama 6-9 bulan. Pada daerah dengan curah hujan tinggi diperlukan pembuatan saluran drainase agar tidak terjadi genangan air hujan terutama di sekililing bibit lada yang baru ditanam.

Demikian artikel yang dapat admin bagikan, dan kunjungi kembali blog cah tani untuk mendapatkan infomasi selanjutnya...

Terima kasih. 
                          

2 Responses to "TIPS DAN CARA BUDIDAYA LADA AGAR CEPAT BERBUAH"